Jumat, 23 November 2012
Selasa, 23 Oktober 2012
Sabtu, 23 Juni 2012
Rabu, 16 Mei 2012
“MENJELANG PON KE XVIII RIAU 2012”
Persiapan
PON XVIII tahun 2012 yang akan di adakan
di pulau Sumatera yaitu terletak dikota kepulauan Riau . Oleh sebab itu
pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat Riau supaya bisa mendukung PON
ke XVIII (18) yang akan di adakan dikota Riau.
Dengan
di dukungnya PON XVIII (18) dikota Riau,maka pemerintah Riau memberikan kata
sangat penting untuk persiapan pembangunan – pembangunan, seperti pembangunan
Stadion. Stadion yang akan di bangun ini stadion terbesar ke dua (2) setelah
Gelora Bung Karno. Sedangkan untuk kapasitas tempat duduk stadion ini adalah
40.000 orang terletak di kawasan kampus UNRI. Walaupun di rumbai sudah ada
stadiaon tapi belum cukup untuk PON XVIII 2012 mendatang (kata pemerintah setempat)……….
Untuk
main stadion sendiri di bangun di atas lahan seluas 80 hektare. Dimana selain
melakukan pembangunan infrastructure fisik main stadion, pemerintah juga sudah
merencanakan pembangunan jalan lingkar yang berada di sekitar kampus UNRI tersebut.
Dengan
kapasitas 40.000 (empat puluh ribu) tempat duduk ,maka main stadion ini
prosfektif untuk masa yang akan datang . sebab hanya beberapa provinsi saja
yang memiliki stadion yang berkapasitas besar seperti ini. Apalagi rencana PSSI
pada tahun 2022 berhasil menjadi INDONESIA sebagai Tuan Rumah piala Dunia,
belum lagi kejuaraan Asia,antar Negara Asia Tenggara dn event – event
Internasional lainnya ; ujarnya,,,,,,,,,,,,,,,,,J
Sedangkan
cabang olaraga untuk PON XVIII (18) ini ada sekitar 30 cabang lomba yang akan
di perlombakan. Adapun cabang alaraga tersebut adalah:
1.
Aqutics
-Diving
- Swimming
- synronized swimming
-Diving
- Swimming
- synronized swimming
2.
Archhery
3.
Atheletic
4.
Badminton
5.
Baseball
6.
Basketball
7.
Billiard and Snooker
8.
Boxing
9.
Canoeing/rowing
- Flat Water Racing
- TBR
- Flat Water Racing
- TBR
10.
Cycling
- BMX
- Mountain Bike
- Road
- Track
- BMX
- Mountain Bike
- Road
- Track
11.
Equastrian
12.
Fencing
13.
Football
14.
Gymanstics
- Artistics
- Rhythmic
- Aerobics
- Artistics
- Rhythmic
- Aerobics
15.
Golf
16.
Hockey
17.
Judo
18.
Karate
19.
Pencak Silat
20.
Sailing
21.
Shooting
22.
Softball
23.
Sepak Takraw
24.
Table Tenis
25.
Taekwondo
26.
Tennis
27.
Volleyball
- Indor
- Beach
- Indor
- Beach
28.
Weightlifiting, Binaraga
29.
Wrestling
30.
Wushu
Untuk tempat pelaksanaan PON Riau
XVIII 2012 .ada beberapa kabupaten dan kota yang di pakai untuk PON XVIII ini
di antaranya Pekanbau yang menjadi pusat perlombaan, disusul
Bangkalis,Kampar,Siak,Palalawan,Dumai dan Kuantan singing (kuarsing).
Kemudian Riau sudah mempersiapkan
3000 orang untuk kepanitian PON XVIII mendatang. Dari 3000 orang tersebut
adalah hakim garis,Wasit,Juri,Panitia Perlombaan dan lainnya.
Kemudian Logo PON XVIII Riau 2012
ini, sama halnya dengan Logo PON ditempat lain hanya memliki beberapa
perbedaan. Logo ini dibuat berdasarkan kekhasan daerah Provinsi Riau. Logo ini
berbentuk Layar,kemudian diatas Layar ada Lambang Pekan Olaraga Naional (PON)
dan bagian bawah layar ada air yang mungkin melambangkan daerah Riau banyak
terdapat sungai, layar ini menjadi bagian utama Logo dan terdiri dari 3 (tiga)
Unsur warna,tentu saja warna khas daerah Riau. Yaitu warna Hijau,Kuning, dan
Merah.
Adapun maskot untuk PON XVIII Riau
2012 ini dibuat berdasarkan kekhasan daerah Provinsi Riau. Maskot PON XVIII Riau
2012 adalah Burung Serindit hijau dengan mengenakan Busana Melayu khas Riau dan
berwarna Kuning lengkap dengan songket di pinggirnya serta megang obor PON (
Pekan Olaraga Nasional ).
Minggu, 06 Mei 2012
kesenian MUBA
Top of Form
Kesenian
Musi Banyuasin
sekayu, musi
banyuasin, Indonesia
Kesenian adalah
sebuah cara yang kita lakukan untuk menghormati warisan para leluhur dan
melestarikannya di era yang begitu maju sekarang
Sinopsis Per-Adegan
Penulis Naskah : Suwandi S.H
Sumber :
• Buku sejarah Marga Sanga Desa oleh M.Oedji Anang
• Bapak Ardiman Dusun Ngulak
Sutradara:Udit Ariyadi
astrada:Wandi Jeger
”Limparan ngen Dayang Turik”
(SEJARAH MARGA SANGA DESA)
Dipertengahan abad ke XVIII tersebutlah sebuah kelompok penduduk mendiami suatu daerah bernama ” Kinyau ” dengan ibu dusunnya bernama ” Rengas Gemuruh ” yang di pimpin oleh seorang yang bernama Syamsuddin ( Uding ) dengan gelar ”Dipati”.
Dipati syamsuddin berwatak keras ,garang dan bengis memimpin dusun Rengas Gemuruh bersama dengan seorang adik perempuannya yang sangat di manjainya bernama ”Dayang Turik” yang juga tidak kalah kejam dan bengisnya seperti kakaknya.sebagai kesibukan sehari-harinya Dayang Turik ini selalu bekerja Memintal Kapas untuk bahan tenunan di tepi sungai musi sambil bersenandung dan bernyanyi.
Adalah suatu tabu atau pantangan pada masa itu,bagi orang-orang pedagang-pedagang yang hilir mudik sungai musi melewati daerah kinyau itu.karena akan mengalami hal yang serba salah,yaitu bila mendengar Dayang Turik bernyanyi ,bila di sambut nyanyiannya akan mengalami muntah darah dan sebaliknya bila tidak di sambut atau di balas nyanyiannya akan menderita sakit keras,mati dan akan mendapatkan hukuman yang berat dari Dipati Syamsuddin.
Adegan 1
( tampak Limparan yang sedang bertapa di atas sebuah batu karang,pada malam pertama ia di goda oleh para syetan/Penunggu tempat tersebut,pada malam kedua ia di goda dengan datangnya perampok kaya yang membawa harta berlimpah menggodanya untuk bangun dari pertapaannya tapi limparan tak tergoda,pada hari ketiga ia di goda oleh siluman yang berparas cantik rupawan tapi limparan tak jua tergoda )
kakek tua=
:limparan,...anakku,sangkan bomi banyak nia godaanye,oleh kitek manusio mudah tegiur nafsu bomi,sangkan nga kusuruh semedi ai betape,oleh aku takut nga di budak nafsu bomi.....cegaklah,ikak la waktunye nga merantau ngamalke ilmu yang aku enjuk,...carila di situ kedamaian,..pegi la Limparan!!!!!!
(kakek tua itu memberikan Seruling sakti, Limparan pamit dan pergi meninggalkan dusun pasemah tersebut )
Adegan 2
( dengan para pengawalnya Dayang Turik ketepi sungai musi untuk Memintal Kapas dan bersenandung )
Dayang turik bertembang
Panjang la panjang ,sungai la musi
Air mengalir sampai ke sungsang
Nasibku malang belum berkanti
Rusak la pikir, serta melayang
Adegan 3
( kemudian sebuah rakit bambu betung menghanyut ke hilir sungai musi ,penumpangnya hanya seorang bernama limparan berasal dari daerah pasemah membawa seekor ayam Beruge,sebilah parang bergagang kayu manau serta sebuah serunai ( Suling ) yang sakti,lewatlah rakit tersebut melalui dusun rengas gemuruh ( Kinyau )justru pada saat itu dayang turik sedang sibuk melakukan perkerjaan rutinya sehari-hari memintal kapas untuk bahan tenun sambil bernyanyi dan bersenandung dengan asyik. Dan berbarangan pula limparan di atas rakitnya sambil berhanyut asyik pula meniupi serunai saktinya dengan membawakan lagu yang merdu dan mempesonakan sehingga membuat Dayang Turik terlena mendegarkanya, rakit limparan lewat dusun rengas gemuruh dengan tenang tanpa halangan ).
Dayang Turik =
Yung,....kuyung udin !!!! ( memanggil kakaknya)
Syamsuddin =
Ade ape oi adekku
Rengke nia nyeragi bulan purnama
Kalu tesenyum nyejukke atiku
Ape kendak manggil kuyung nga?
Dayang Turik =
Aku dak senang,..aku dak agam
Ughang itu la lancang nia
melewati tempat aku besenandung!!!!
Syamsuddin =
( dengan nada marah ) kuremuk tulangnye,.ku isap darahnye kalu die mengganggu kesenangan adekku nan cantik jelita….pengawalku,tangkap ughang tu?????( terjadilah perkelahian,dan akhirnya pengawal tersebut kalah)
Limparan =
( dengan kesaktiannya iapun meniup suling saktinya sehingga Dipati Syamsuddin terpesona dan lunak hatinya,maka di angkatlah ia menjadi penasehat Dipati Syamsuddin )
Limparan :
‘Aku ikak Limparan dai dusun Pasemah
Ai dai jauh Nuntut ketenangan ati
Kalu tuan teasek teganggu
Maafke ku gek lancing mengusik ketenangan tuanku”
Dipati syamsuddin :
“Begitu kagum aku nelek nga hai Limparan
Kesaktianmu tiada tanding
Bolehkah aku Dipati udin mengangkatmu
Kau begitu layak jadi penasehatku”
Limparan :
“dai juah rakitku beranyot
Singgah di dusun rengas gemuruh
Dak sanggup aku menentang nasib
Seandainya aku layak ,ku abdike untuk tuanku”
Adegan 4
( ternyata diam-diam di hati Dayang Turik tumbuh cinta untuk Limparan,ketika ia duduk sendirian di pinggiran sungai musi betapa terkejutnya,datang sosok manusia jadi-jadian” Anjing Hutan” mencoba untuk membunuh dayang Turik,tapi sebelum Anjing hutan tersebut menggigit Tubuh dayang turik,..Muncullah limparan dan terjadilah perkelahian yang di menangkan oleh limparan,.betapa senang hati dayang turik karena ia telah terlepas dari bahaya,..dengan rasa cintanya dayang turikpun menyatakan perasaannya kepada Limparan)
Dayang Turik :
“Rakit bambu dai la hulu
Singgah berhenti di tepian
Alangke ribang di dalam atiku
Ge’ nolongku rupe’nye kuyung Limparan”
Limparan :
“Sengaja berdagang membawa rakit
Berisi sayur dan tembakau
sungguh tak baek jika Putri dayang Turik sendirian
banyak binatang buas yang merusak kecantikan tuanku”
Dayang Turik :
“seandainye kitek besatu ati
Ku harap ikak bukannye mimpi
Kalu la Bulan pasti bekanti malam
Kalu sejudu ai jadi harapan”
Adegan 5
( terkumpullah seluruh pemuka adat ,..limparan memberitahukan dan mengajak para orang-orang terkemuka untuk setuju :
1. Mendirikan dusun yang lebih mantap
2. Mengajak kelompok-kelompok kecil di pedalaman untuk membentuk jadi satu dusun
3. Mempersatukan dusun-dusun tersebut menjadi 1 marga
4. Sepakat menjadikan Dipati syamsuddin menjadi Pasirah
5. Membebaskan lalu lintas sungai musi untuk melancarkan arus perdagangan dan keperluan hidup penduduk
Merekapun setuju )
Limparan :
Adegan 6
( Datanglah sorang pemuda yang bernama Bujang Piamang,berniat untuk Menjadi pengawal dari Dipati Syamsuddin,tapi sebelum niat itu tercapai ia harus berhadapan dulu dengan Limparan,untuk mengetahui sebatas mana kekuatan Bujang piamang,...Setelah terjadi perkelahian ternyata keduanya sama-sama tak terkalahkan,akhirnya Dipati Syamsuddin Mengangkat Bujang Piamang untuk menjadi panglima Perang )
Bujang Piamang :
”Niat ati naik perahu
Menganyau dusun sampek ke menanjung
Niat ati besaje nak jadi pengawal tuanku
Kiranya dapat di terima niat baek hamba”
Adegan 7
( di undanglah Kepala-Kepala kelompok di pedalaman yaitu:
1. Dipati Kuto Pelangas
2. Dipati Manting
3. Dipati Ajan
4. Dipati Pagar Bunga
Mengajak mereka secara damai untuk pindah dan bertempat tinggal di tepian sungai musi,namun Dipati Pagar Bunga tidak mau bergabung,maka terjadilah perkelahian antara Bujang piamang dengan Dipati Tersebut,bujang Piamang pun belum bisa menandingi Dipati itu maka Limparan pun meniup serulingnya hingga Dipati tersebut menyerah dan mau untuk bergabung dalam dusun itu yakni dusun Ngulak)
Dipati Pagar Bunga :
”tiada senang kami bersatu
Lebih baek dusun jauh dai ughang”
Limparan :
”Tiada maksud memaksa
Kami mengajak membangun dusun
Biar beshak serte rame
Bekumpul besame di dusun Ngulak”
Dipati Pagar Bunga :
”niat baik tuanku kami tiada setuju
Lebih baek mengasingkan diri
Idak bekumpul dak ape-ape
Cak ikaklah kami
Adegan 8
( setelah melewati masa perjuangan yang cukup panjang ,dengan banyak memakan korban yang berguguran ,akhirnya berdirilah dengan mantap sejumlah dudun-dusun di sepanjang sungai musi yaitu : Dusun Ngulak
Sebelah Hulu terdiri dari :
1. Dusun prabumulih
2. Dusun air balui
3. Dusun nganti
4. Dusun ngunang
Sebelah Hilir terdiri dari :
5. Dusun kemang
6. Dusun Keban
7. Dusun Sereka
Di kenal dengan nama MARGA SINGA DESA)
Adegan 9
( Dayang Turik Meminta Kakaknya Dipati Syamsuddin Untuk merestui hubungannya dengan Limparan,Dipatipun menyetujuinya,mereka pun hidup damai )
( marga Sanga Desa pun terbentuk setelah Kejadian tersebut yakni kira-kira tahun 1750 dan berakhir secara resmi pada tahun 1984,yang berarti telah berumur kurang lebih 234 tahun,Sanga Desa ( Berarti 9 Desa) yang meliputi dusun-dusun :
1) Dusun Ngulak ‘sebagai Ibu Kota”
2) Dusun Ngunang
3) Dusun Penggage
4) Dusun Jud
5) Dusun Nganti
6) Dusun Air Balui
7) Dusun Terusan
8) Dusun Kemang
9) Dusun Keban )
Contoh Piagam
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI
BANYUASIN
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
Jl.Kolonel Wahit Udin Telp. (0714) 321412 Fax. (0714) 322805 Serasan Jaya
SEKAYU
PENGHARGAAN
Kepada :
Nama : ROHIMAN SALIM
UTUSAN
: SMK NEGERI 2 SEKAYU
Sebagai
PERINGKAT V
Pada kegiatan TryOut
Akbar 2011 Ujian Nasional SMA/MA dan SMK Negeri dan Swasta se-Kabupaten
Musi Banyuasin yang diselenggarakan oleh Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Pada tanggal 11 April 2011 di sekayu.
Sekayu,
11 April 2011
Kepala
Dinas Pendidikan Nasiona
Kabupaten Musi Banyuasin,
Drs.
M. YUSUF
Nip.
19630512.199203.2.001
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI
BANYUASIN
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI
BANYUASIN
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
Jl.Kolonel Wahit Udin Telp. (0714) 321412 Fax. (0714) 322805 Serasan Jaya
Jl.Kolonel Wahit Udin Telp. (0714) 321412 Fax. (0714) 322805 Serasan Jaya
SEKAYU
SEKAYU
Sekayu,
11 April 2011
Kepala
Dinas Pendidikan Nasiona
Kabupaten Musi Banyuasin,
Drs.
M. YUSUF
Teknik Las Pemula
LAS GAS OKSI – ASETELIN
1. Pengertian
Las Oksi – Asetelin
Las oksi asetelin adalah pngelasan yang
dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan
sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah
campuran dari gas oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas).
Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digukan dibengkel-bengkel
adalah gas asetelin. Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan
bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas asetelin antara lain, menghasikan
temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainnya, baik bila
dicampur dengan udara ataupun oksigen.
2. Bahan
bakar gas.
Ø Asetelin
(C2H2).
Asetelin
(nama sistematis : etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada
alkuna, dengan rumus C2H2. Asetelin merupakan alkuna yang paling sederhana,
kerena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom karbon. Pada asetelin ,
kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon
memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma.
Ø Propana
Propana
adalah senyawa alkana tiga karbon (C2H8) yang berwujud gas dalam keadaan
normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam
container yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain
pada pemprosesan minyak bumi atau gas alam. Propane umumnya digunakan lain pada
bahan bakar untuk mesin, barbeque (
pemagang ). Dan rumah-rumah.
3. Peralatan
las oksi – asetelin
a. Tabung
Gas
Tabung
gas berfungsi untuk menampung gas atau
gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung –tabung gas dibuat dari baja,
tetapi sekarang ini sudah banyak tabung- tabung gas yang terbuat dri panduan
aluminium.
b. Katup
tabung
Sedang
mengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini
ditempatkan tempat di bagian atas dari tabung. Pada tabung gas oksigen, katup
biasanya dibuat dari material bangunan, sedangkan untuk tabung gas asetelin,
katup ini terbuat dari material baja.
c. Regulator
Regulator
atau lebih tepat dikatakan katup penutup tekan, dipasang pada katup tabung
dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan
kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan
kerja sekama proses pengelasan atau pemotongan.
d. Selang
Las
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung
menuju torch digunakan selang gas. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang
harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya ,
selang dibedakan berdaarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan
bagaimana membedahakan selang oksigen dan selang asetelin maka cukup
memperhatikan kode warna pada selang.
e. Torch
(pembakar)
Gas
yang dialirkan melalui selang selanjutnya diterukan oleh torch, tercampur di
dalamnya dan akhirnya pada ujung nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan
diatas, torch memiliki dua fungsi yaitu:
Ø Sebagai
pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar.
Ø Sebagai
pembentuk nyala api di ujung nosel.
f. Pematik
Api Las
Alat
yang berfungsi untuk menyalakan api las.
g. Tip
Cleaner
Alat
ini berfungsi untuk membersihkan lubang mulut pembakar.
4. Proses
Pengelasan Oksi Asetelin
Ø Membuat
Nyala Api
·
Nyala Api karburasi
Bila
terlalu banyak perbandingan gas yang digukan maka diantara kerucut dan luas
akan timbul kerucut nyala baru berwarna biru. Diantara kerucut yang menyala dan
selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan ,yang
panjangnya ditentukan oleh kelebihan asetelin. Hal ini menyebabkan terjadinya
karburasi pada logam cair.
·
Nyala Api Netral
Nyala
ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetelin sekitar satu. Nyala
terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar
berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara .
suhu maksimal sehingga 3300 sampai 3500°C tercapai pada ujung nyala kerucut.
·
Nyala Api Oksidasi
Bila
gas oksigen lebih dari pada yang dibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral
maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu.
Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada
logam cair.
TEORI TEKNIK PENGELASAN
Ø Posisi
pengelasan di bawah tangan
Ø Posisisi
pengelasan (horizontal)
Ø Posisi
pengelasan (vertical)
Ø Posisisi
pengelasan di atas kepala (overhead)
Ø Pengelasan
arah ke kiri ( maju)
Ø Pengelasan
arah ke kanan (mundur)
Ø Operasi
Branzing (Flame Brazing)
Ø Operasi
Pemotong Logam (Flame Cut)
Ø Operasi perluasan (Flame Gauging)
Ø Operasi
pelurusan (Flame Straightening)
v Posisi
pengelasan di bawah tangan
Pengelasan di bawah tangan adalah proses
pengelasan yang dilakukan dibawah tangan dan benda kerja terletak diatas bidang
datar. Sudut ujung pembakar (brander) terletak diantara 60°C dan kawat posisi
(filler rod) dimiringkan dengan sudut antara 30-40°C dengan benda kerja.
Kedududkan ujung pembakar kesudut sambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi
panas maksimal pada sambungan.
v Posisi
pengelasan (horizontal)
Pada posisi ini benda kerja bendiri
tegak , sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las
cenderung mengalir ke bawah, untuk itu ayunan brander sebaiknya sekecil
mungkin. Kedudukan brander terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring
kira-kira 10° ke bawah garis mendatar, sedangkan kawat pengisi di miringkan
pada sudut 10° di atas garis mendatar.
v Posisi
pengelasan (Vertical)
Pada pengelasan dengan posisi vertical ,
arah pengelasan berlangsung ke atas atau ke bawah. Kawat pengisi di tempatkan
antara nyala api dan tempat sambungan yang bersudut 45° - 60° dan suhu brander
sebesar 80°.
v Posisi
pengelasan di atas kepala (Overhead)
Pengelasan dengan posisi ini adalah
yanga paling sulit di bandingkan dengan posisi lainnya dimana benda kerja
berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan dari bawahnya. Pada pengelasan
posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garis vertical sedangkan kawat
pengisi berada dibelakangnya bersudut 45° - 60°.
v Pengelasan
arah ke kiri (maju)
Cara pengelasan ini paling banyak
digunakan dimana nyala api diarahkan kekiri dengan membentuk sudut 60° dan
kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkan sudut melintangnya tegak lurus
terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya
mudah dan tidak membutuhkan posisi yang sulit saat mengelas.
v Pengelasan
arah ke kanan (mundur)
Cara pengelasan ini adalah arahnya
kebalikan dari pada pengelasan ke kiri. Pengelasan dengan cara ini di perlukan
untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5 mm ke atas.
v Operasi
Branzing (flame branzing)
Yang dimaksud dengan branzing disini
adalah proses penyambungan tanpa mencairkan logam induk yang di sambung.
v Operasi
pemotong logam (flame cut)
Kasus pemotongan logam sebenarnya dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Proses penggergajian (sewing) dan menggunting
(shearing) merupakan contoh dari proses pemotongan logam dan lembaran logam.
Proses menggunting hanya cocok diterapkan pada lembaran logam yang ketebalannya tipis. Proses
penggergajian dapat diterapkan pada pelat yang lebih tebal tetapi memerlukan
waktu pemotongan yang lebih lama. Untuk dapat memotong pelat tebal dengan
peralatan khusus misalnya mengganti torchnya (di bengkel-bengkel menyebutnya
brander)
v Operasi
perluasan (Flame Gauging)
Operasi perluasan dan pencukilan ini
biasanya diterapkan pada produk/komponen logam yang terdapat cacat/retak
permukaannya. Retak/cacat tadi sebelum ditambal kembali dengan pengelasan,
terlebih dahulu dicukil atau diperluas untuk tujuan menghilangkan retak itu.
Setelah retak dihingkan barulah kemudian alur hasil pencukilan tadi diisi
kembali dengan logam las.
v Operasi
pelurusan (flame straightening)
Operasi pelurusan dilaksanakan dengan
memberikan panas pada komponen dengan bentuk pola pemanasan tertentu. Ilustrasi
di bawah ini menunjukan prinsip dasar pemuaian dan pengkerutan pada suatu logam
batang. Batang lurus dipanaskan dengan pola pemanasan segitiga. Logam cenderung
memuai pada saat dipanaskan. Daerah pemanasan tersebut menghasilkan pemuaian
yang besar.
Langganan:
Postingan (Atom)